Senator
Amerika Serikat Gaylord Nelson adalah orang pertama kali yang memprakarsai hari
bumi yaitu pada tanggal 22 April 1970. Gerakan Gaylord Nelson ini telah menjadi
gerakan global dalam memperingati hari bumi se-dunia. Peringatan hari bumi ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia agar lebih peduli dengan planet
bumi. Berbagai Negara di belahan bumi ini memiliki cara tersendiri dalam
memperingati hari bumi, salah satunya adalah Indonesia. Tahun 2014 Indonesia
merayakan Hari Bumi dengan melakukan aksi nyata yaitu aksi penanaman 3 ribu
pohon bakau (Mangrove), aksi penanaman pohon bakau ini melibatkan 300
Mahasiswa, Aktivis Pencinta Lingkungan, aksi ini dipusatkan di Bali tepatnya di
jalan tol Mandara.
Memperingati
hari bumi bukanlah tanpa tujuan, hal ini wajib dilakukan oleh manusia seluruh
dunia karena manusia perlu disadarkan untuk bersama-sama “merawat” bumi. Fakta
yang perlu kita ketahui kenapa kita bersama-sama merawat bumi adalah umur bumi
yang semakin “udzur” yakni umur bumi sudah mencapai lebih 5 milyar tahun dengan
peningkatan panas bumi yang selalu meningkat. Hasil penelitian yang dirangkum
oleh Thomas L Friedman dalam bukunya Hot,Flat
and Crowded menjelaskan bahwa suhu bumi mengalami peningkatan rata-rata 0,8
derajat celcius dengan kenaikan paling cepat pada tahun 1970. Hal ini ditandai
dengan es Kutub Utara meleleh dengan cepat saat itu.
Indonesia
memiliki peran sangat penting saat ini, karena Indonesia termasuk Negara
penyangga iklim dunia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa jika hutan-hutan yang
ada di pulau-pulau Indonesia rusak maka akan membuat suhu di lautan hindia
meningkat. Dari faktor inilah masyarakat indonesia perlu disadarkan pentingnya untuk
merawat bumi, harus ada gerakan pembiasaan kepada masyarakat untuk menjaga bumi
dengan cara menjaga lingkungan, salah satu cara yang tepat dan cepat adalah
penanaman “karakter merawat bumi”dalam dunia pendidikan.
Kenapa
harus dimulai dengan dunia